Casemiro baru-baru ini mengatakan bahwa penampilan buruknya saat melawan Liverpool merupakan satu-satunya penampilan buruk selama berseragam Manchester United.
Pemain berusia 32 tahun ini merupakan salah satu dari sejumlah pemain Man United yang mendapat kritikan seiring dengan berakhirnya era Erik ten Hag pada musim ini.
Namun, ia terlihat telah kembali ke performa terbaiknya sejak pelatih asal Belanda tersebut pergi dan Ruud van Nistelrooy mengambil alih posisi pelatih sementara.
Pemain asal Brasil ini merasa bahwa ia tidak hanya bermain dengan baik saat ini, namun sebenarnya telah bermain dengan baik sepanjang musim, hanya mengalami kesulitan saat kalah atas Liverpool ketika seluruh tim tampil buruk.
Mantan pemain Real Madrid ini ditarik keluar pada babak pertama dalam kekalahan 3-0 dari Liverpool, digantikan oleh pemain muda Toby Collyer setelah menjadi penyebab dari dua gol.
“Saya hanya bermain di laga melawan Liverpool, bukan?” ujar Casemiro mengenai pertanyaan mengenai penampilannya.
“Seluruh tim tidak tampil bagus pada laga tersebut, atau pada musim ini.
“Pertandingan ini, tetapi secara individu, tentu saja ketika gol-gol itu tidak tercipta, tentu saja itu akan lebih merugikan tim, tetapi saya pikir ini adalah musim yang baik bagi saya.”
Masa depan Casemiro di Man United sempat dipertanyakan setelah pertandingan tersebut.
Bahkan, istri sang pemain, Anna Mariana, menggunakan Instagram untuk membela Casemiro yang sedang dalam masa-masa sulit, mengunggah foto-foto selebrasinya di Man United serta berbagai trofi yang telah ia raih, termasuk lima Liga Champions dan dua gelar La Liga.
Pemain berusia 32 tahun ini bersikeras bahwa kritik tersebut tidak proporsional dan ia menegaskan bahwa itu adalah satu-satunya permainan buruknya musim ini.
Sementara, Casemiro memuji kerja sama yang baik di lini tengah antara dirinya dan pemain baru Manuel Ugarte, yang merupakan salah satu pemain favoritnya, baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Saya memiliki hubungan yang baik dengannya,” kata Casemiro.
“Ketika yang satu maju, yang lain menutup, dan sebaliknya. Begitulah seharusnya, yang satu memuji yang lain.
“Dia adalah orang yang hebat. Dia adalah orang yang baik. Kemudian, sedikit demi sedikit ia juga menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemain Timnas Uruguay, dari tim yang memiliki pemain-pemain hebat.
“Kemudian ia memiliki rasa hormat yang tinggi, tidak hanya kepada saya, tetapi juga kepada semua pemain.”